SINAR NGAWI™ Ngawi-Dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG), yang bertujuan memajukan produksi maupun kualitas batik khas Ngawi, diperoleh keterangan dari Sargian Januardy, Kabid penelitian dan pengembangan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang), kabupaten Ngawi mulai menerapkan dibeberapa pengrajin batik dengan mesin batik tulis yang berbasis komputerisasi.
“Mesin batik tulis berbeda dengan mesin batik cetak atau printing, jadi mesin ini prosesnya mirip dengan proses batik tulis secara konvensional,” terang Janu, sapaan akrabnya.Tambahnya, dalam penerapan teknologi tepat guna ini, pihaknya bekerjasama dengan akademisi yang telah sekian lama melakukan penelitian serta pengembangan guna melestarikan kekayaan budaya batik nusantara.
“Diharapkan pengrajin batik di Ngawi bisa menghasilkan karya terbaik dengan cepat dan mudah serta yang terpenting hasilnya tetap bagus,” urai dia lagi.
Merupakan salah satu warisan budaya, batik tulis merupakan karya yang sangat terkenal di Indonesia. Namun kendala utamanya adalah kalau permintaan pasar dalam jumlah besar sering kali tak bisa tercukupi karena kerumitan pengerjaan batik tulis ini.
“Terapan teknologi batik tulis ini gunanya untuk mempersingkat waktu pengerjaan dan yang membedakan pada proses batik tulis dengan mesin ini adalah langsung menggunakan malam (zat yang dipakai untuk menutup bagian kain agar tak terwarnai) langsung diatas kain,” pungkasnya. (ADV Bappelitbang)
Pewarta: Kun/pAn
Editor: Kuncoro