Helikopter pengangkut penambang yang disegel oleh Polda Papua. |
Penutupan ini dilakukan oleh penjabat gubernur sendiri yang datang ke lokasi tambang didampingi oleh Kapolda Irjenpol Boy Rafli dan Pangdam Cenderawasih Mayjen George E. Supit pada hari Jumat (10/8/2018) pagi.
"Ia. Itu semua benar," jawab Soedarmo ketika dikonfirmasi tentang penutupan tambang ilegal di Korowai, Jumat sore.
Soedarmo menambahkan selain menutup tambang ilegal Kapolda Papua juga mensegel helikopter yang selama ini digunakan untuk mengangkut penambang maupun barang kebutuhan penambang.
Penutupan tambang ilegal ini diapresiasi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), John Gobay. Menurutnya ini langkah yang baik. Namun ia mengingatkan bahwa berdasarkan pengalamannya di Degeuwo, tambang-tambang ilegal seperti di Korowai maupun Degeuwo jika ditutup bisa dibuka dan beroperasi kembali seperti semula.
"Saya sedikit paham kegiatan seperti di Korowai itu. Dugaan saya, dalam beberapa hari atau minggu depan mereka akan jalan lagi. Sebaiknya kita mendorong orang-orang lokal setempat yang menambang sendiri dengan izin pertambangan rakyat," kata Gobay.
Penambangan yang dilakukan secara ilegal di sekitar Korowai ini dilaporkan telah merusak lingkungan sekitar dan beberapa kali menimbulkan konflik antara masyarakat setempat dengan para penambang. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com