Mama-mama pedagang asli Papua yang secara spontanitas memalang jalan di depan pasar lantaran aliran listrik dicabut PLN. |
Koordinator Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap), Franky Warer mengatakan, aksi itu merupakan spontanitas dari mama-mama pedagang asli Papua, sebagai bentuk kekecewaan mereka.
"Listrik diputus pihak PLN sekira pukul 11.00 WP. Saat itu saya masih di rumah, dan ada yang menghubungi saya. Saya langsung ke pasar dan menghubungi wali kota," kata Frany Warer ketika dihubungi Jubi, Jumat (10/8/2018) petang.
Menurutnya, setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, pemerintah setempat menyatakan akan segera menghubungi pihak PLN.
Katanya, tak berapa lama berselang pihak pemerintah kota menyatakan PLN akan kembali menyambung aliran listrik ke pasar, sekira pukul 18.00 WP.
"Namun pada pukul 17.00 WP, pihak PLN sudah datang ke pasar menyambung kembali aliran listrik," ucapnya.
Untuk penyelesaian tunggakan tagihan listrik di pasar mama-mama Papua lanjut Warer, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkota Jayapura, karena pengelolaan pasar di bawah kendali Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jayapura.
"Kami berharap pihak terkait di Pemkot Jayapura segera menyelesaikannya. Kasihan kalau mama-mama berjualan dalam keadaan gelap pada malam hari," ujarnya.
Sementara legislator Papua, John NR Gobai mengatakan, hal-hal seperti ini harus segera ditindaklanjuti pihak terkait agar tidak mengorbankan mama-mama.
"Pasar inikan pengelolaannya di bawah Dinas Perindakop Kota Jayapura. Jadi dinas tersebut perlu segera mencari solusi," kata Gobai. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com