Senjata Api milik TNI yang sebelumnya dirampas oleh TPN PB Paniai. |
Demianus Magai Yogi, Pimpinan TPN-PB wilayah Meepagoo, mengatakan pihaknya mengembalikan senjata pada Selasa (7/8/2018) subuh, sekitar pukul 02.30 waktu Papua.
“Tapi bukan kami yang serahkan. Yang serahkan kepala distrik Wegemuka, Wegebino dan beberapa kepala kampung,” kata Demianus, dari markasnya ketika dihubungi Suara Papua, melalui telepon seluler, Selasa (7/8/2018).
(Lihat ini: Dua Anggota TPN-PB di Nduga Tewas)
Dikatakan, pihaknya mengembalikan tiga senjata tersebut karena tidak mau masyarakat sipil di Paniai menjadi korban pelampiasan emosi TNI.
“Sebenarnya kami tidak mau kembalikan tapi karena kami sayang masyarakat terpaksa kami kembalikan. Kami tidak mau masyarakat jadi korban. Kalau kami tidak apa. Karena kami tahu kalau TNI sudah emosi pasti tembak sembarang masyarakat sipil yang tidak tahu apa-apa. Ini yang kami tidak mau,” ucap dia.
Deki Gobai, kepala distrik Wegemuka, ketika dihubungi Suara Papua, membenarkan hal tersebut. Kata dia, telah menyerahkan langsung kepada Dandim Paniai 1705, di gedung Guest House Enarotali.
“Benar tadi subuh, saya, Robi Degei (Kadis Wegebino) dengan beberapa kepala kampung sudah serahkan kepada bapak Dandim Paniai, Jimmy. Bapak Bupati Musa Isir juga saksikan,” kata dia.
Dia katakan, senjata bisa dikembalikan setelah dia dan teman-temannya bersama masyarakat bernegosiasi dengan TPN-PB.
“Sebenarnya mereka (TPN-PB) tidak mau tapi kami bersama masyarakat paksa dan paksa terus dan akhirnya mereka mau juga untuk senjata dikembalikan,” kata dia.
(Lihat ini: Operasi Militer di Nduga, Pemuda dan Mahasiswa: Kami Ingin Hidup Tanpa Teror)
Dia mengaku senang karena TPN-PB bisa berbesar hati menyerahkan kembali senjatanya TNI.
“Sekarang masyarakat bisa beraktivitas bebas seperti biasa lagi. Ini bagus,” ungkap dia.
Dikutip dari kabarpapua.co, Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyampaikan, sebelumnya dilaporkan ada tiga pucuk senjata dirampas, tapi ternyata ada empat senjata beserta amunisi yang dirampas KKSB saat anggota TNI lakukan pengawalan di kampung Bokoa, Distrik Wegemuka, Kabupaten Paniai.
“Pasca penyerangan itu, kepala kampung di Distrik Wegemuka, Dicky Gobay dan kepala Distrik Wegbino, Robin Degei lakukan pendekatan dengan para pelaku untuk mengembalikan senjata yang dirampas,” kata Aidi, Selasa, 7 Agustus 2018.
Aidi menjelaskan, penyerahan senjata api ini dilakukan sekitar pukul 02.30 WIT dan langsung diteruskan kepada Dandim 1705/PN, Letkol Inf. Jumky TP Sitinjak didampingi pejabat Bupati Paniai, Musa Isir di Guest House Enarotali.
“Saat penyerahan itu, Dicky Gobay mewakili permohonan maaf dan berharap pembangunan listrik di daerah itu terus dilanjutkan,” ujarnya.
(Simak ini: Ketua FKUB dan Toma Nduga: KKB Jangan Ganggu dan Melukai Warga)
Pihak Kodam XVII Cenderawasih berharap kelompok sipil bersenjata yang sembunyi di hutan dapat kembali bergabung bersama masyarakat dan mendukung pembangunan daerah.
“Kami berharap kepada seluruh saudara-saudara kami yang masih di hutan agar segera kembali ke Pangkuan NKRI, mari kita bahu membahu membangun Papua ini demi kesejahteraan bersama. Ingat mengangkat senjata secara ilegal adalah perbuatan melanggar hukum dan tidak dibenarkan oleh hukum mana pun di dunia,” pungkasnya.
(Baca ini: ULMWP : TPN-PB dan Aparat Keamanan Indonesia Tak Boleh Korbankan Warga Sipi)
Copyright ©Suara Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com