Sejumlah PKL di Serang Alami Penurunan Omset




BANTENPERSPEKTIF.COM, KOTA SERANG --- Sejumlah pedagang kaki lima dibeberapa titik mengeluhkan penurunan omset. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi hanya mengutarakan kalau beberapa bulan terakhir omset menurun.

"Biasanya sehari dapat Rp 700 ribu, tapi sekarang Rp 500 ribu saja sudah berat," kata salah seorang pedagang ketoprak yang biasa mangkal di Komplek Banjar Agung Indah, Cipocok Jaya, Kota Serang. Menurut pengakuannya, turunnya omset terjadi sejak tiga bulan terakhir dan ia mengaku tidak tahu penyebabnya.

Dikatakan dia, ia biasa mangkal di komplek perumahan tersebut sekira pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. "Biasanya tidak sampai jam lima juga sudah habis, tapi sekarang lagi sepi," katanya. Saat ditanyakan kemungkinan karena kondisi ekonomi yang sedang lesu, pria asal Cirebon, Jawa Barat ini mengkau tidak paham soal itu. (KNT)

"Pokoknya mah tiga bulan terakhir pendapatan merosot drastis saja," akunya. Kondisi tak jauh berbeda dialami Samlawi, penjual bakso keliling. Kata dia, pembeli saat ini menurun drastis sehingga ekonomipun terasa semakin sulit.

"Biasanya jam 09.00 sudah melayani, tapi sekarang terkadang jam dua sore baru melayani dan otomatis sampai malam," akunya. Sementara itu, penjual jagung dan kacang rebus juga mengeluhkan mahalnya harga jagung sedangkan kondisinya tidak mungkin menaikan harga.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah atas dollar saat ini mencapai Rp 14.000 lebih. Pada bagian lain, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mencabut subsidi listrik dan beberapa kali menaikan bahan bakar minyak.  (KNT)

Subscribe to receive free email updates: