Sampah kotak nasi yang berhamburan di tempat kegiatan festival berlangsung - Foto: Agus Pabika. |
Salah seorang fotografer asal Papua, Sonny Wanda mengatakan, sampah yang menumpuk sejak hari pertama festival dibuka menganggu pemandangan dan kenyamanan wisatawan. Sampah ini juga membuat hasil bidikan para fotografer dan wisawatan menjadi tak indah dipandang.
"Sampah ini menganggu kami untuk memotret dan berhamburan, harusnya panitia melihat hal ini juga," katanya.
(Lihat ini: Sampah di Pasar Pharaa Sentani Belum Teratasi)
Menurut keterangan yang dihimpun Jubi, tumpukan sampah yang terlihat sudah ada sejak hari pertama festival dibuka pada 7 Agustus lalu. Sampah tersebut menumpuk karena tidak di bersikan oleh panitia pelaksana.
Salah seorang pengunjung Aleks Alua mengatakan hal serupa. Menurutnya, sampah yang berserakan menganggu keindahan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB). Ia juga menyayangkan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan di festival yang banyak dihadiri oleh wisawatan mancanegara ini.
"Panitia bertugas mengingatkan pengunjung agar membuang samapah pada tempat yang sudah di siapkan panitia dan sorenya mereka tinggal ambil dan buang," katanya. (*)
(Baca juga: Sampah Berserakan Di Pantai Dok 2 Jayapura)
Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com