Puskesmas Angguruk minta alat pemeriksaan HIV/AIDS


Puskesmas Angguruk minta alat pemeriksaan HIV/AIDS
Gambar: Ilustrasi.
Besar harapan pengelola Puskesmas Perawatan Angguruk kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua memfasilitasi Dinkes Yahukimo untuk pengadaan alat untuk pemeriksaan HIV/AIDS karena mereka tidak punya alat itu
Asmat -- Puskesmas perawatan rumah sakit "Effata" Angguruk, Distrik Angguruk, Kabupaten Yahukimo, meminta Dinas Kesehatan Provinsi Papua memfasilitasi Dinkes Yahukimo untuk pengadaan alat pemeriksaan penyakit HIV/AIDS.

"Besar harapan pengelola Puskesmas Perawatan Angguruk kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua memfasilitasi Dinkes Yahukimo untuk pengadaan alat untuk pemeriksaan HIV/AIDS karena mereka tidak punya alat itu," kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Darwin Kristian Rumbiak di Kabupaten Asmat, Rabu.

Lantaran sudah ada pasien HIV/AIDS di Angguruk namun tak ada alat pemeriksaan maka pemeriksaan terhadap penyakit mematikan ini terbatas.

Darwin menyebutkan permintaan itu disampaikan langsung peda dia ketika ia mengunjungi Angguruk pada pada Rabu (16/5).

Menurut Darwin, dari data yang diperoleh dari pengelola Puskesmas Angguruk, pada 2016 jumlah pasien HIV/AIDS sebanyak 8 orang, tahun 2017 sebanyak dua orang, sementara dua orang terindikasi terkena penyakit HIV/AIDS.

Pengelola Puskesmas Angguruk juga meminta Dinkes Papua memfasilitas Dinkes Yahukimo kalau bisa pengadaan radio Single Sideband (SSB).

Menindaklanjuti pertemuan Dinkes Papua pada 2017 di Timika, kata dia, daerah-daerah terpencil akan diberi bantuan radio SSB.

"Pengelola Puskesmas Angguruk minta kalau bisa mereka dapat satu alat radio SSB guna memudahkan komunikasi," ujarnya.

Selain itu, tambah Darwin, pengelola puskesmas di Angguruk juga berharap kepada Kepala Dinkes Papua untuk mendorong Kadinkes Yahukimo agar Puskesmas Angguruk juga mendapat genset guna menopang pelayanan kesehatan disana.

"Karena tidak ada genset sehingga pukul 23.00 WIT petugas sudah padam lampu karena tidak ada penerangan," kata Darwin yang kini masih merangkap jabatan Kepala Bidang Respons Emergensi Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP). (*)


Copyright ©Antara "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Subscribe to receive free email updates: