Seperti dikatakan Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, pihaknya berancang-ancang membeli 10 unit Sukhoi Su-35 untuk melengkapi armada pesawat tempur yang menjadi tulang punggung TNI AU saat ini, yaitu F-16, Sukhoi Su-27, dan Sukhoi Su-30. TNI AU sendiri saat ini mendapat alokasi dana sebesar 3,1 miliar dolar AS untuk modernisasi alat utama senjatanya.
“Saya sudah ke Rusia dan menandatangani kontrak pembelian Sukhoi Su-35,” ungkap Ryacudu. “Kita beli sepuluh saja, tidak usah banyak-banyak karena nanti bisa ketinggalan zaman. Kalau sudah ada yang baru, kita bisa update.”
Sayangnya, Indonesia dikabarkan baru bisa mendapat pasokan pesawat tempur Sukhoi Su-35 paling cepat pada tahun 2018 mendatang. Pasalnya, ada antrean pembelian pesawat jet tempur canggih itu dari beberapa negara lain, demikian menurut surat kabar Rusia, Izvestia.
Selain membeli pesawat tempur dari Rusia, Indonesia juga tengah serius mengerjakan proyek pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang dinamai KFX/IFX. Bekerjasama dengan Korea Selatan, Indonesia menanggung 20% dana pengembangan dengan menyiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mendukung suksesnya proyek terbesar militer Indonesia ini.