West Papua Army (the WPA) memimpin parade Upacara Militer, mengusung jenazah Alm. John Talu. (img. ULMWP) |
Port Moresby, - Sore ini, tabloid-wani.com, mendapat laporan langsung terkait upacara militer mengusung kepergian Almarhum, John Talu Tekwie pada Kamis (8/08/2019), di Port Moresby, Papua Nugini.
Almarhum John Talu Tekwie meninggal pada Senin, (29/07/2019) di Vanimo, Papua Nugini.
Kerabat keluarganya memposting di Facebook sebagai pemberitahuan publik yang diteruskannya pada pukul 2.30 pagi, waktu setempat. Dikutip postcourier.com.pg, Alm. Talu meninggal setelah lama menderita sakit.
Kepergian Alm. Talu sangat memukul hati rakyat Papua dan masyarakat Melanesia pada umumnya. United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) melalui kepala Biro Pertahanan dan Keamanan mengucapkan rasa belasungkawanya atas kepergian Alm. John Talu Tekwie.
"ULMWP bersama Keluarga Besar West Papua Army, menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian Tuan John Talu Tekwie kehadirat Allah Moyang Papua yang Abadi," tutur Kepala Biro melalui media ini, (30/07).
Baca ini:
- Pro dan Kontra West Papua Army, Ini Proses yang Terjadi
- Posisi TPNPB atau TPN-OPM dalam West Papua Army
"Engkau pergi disaat pemerintah Papua New Guinea dengan Tegas Menyatakan dukungannya atas Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi Saudara West Papua, dalam rekomendasi pertemua [Menlu] Pasifik Islands Forum (PIF ) di Fiji belum lama ini," ujarnya.
Selamat Jalan Patriot Bangsa, Jasa dan Komitmenmu akan terpatri dalam Sanubari kami selaku penerus perjuangan kemerdekaan bangsa Papua dan Melanesia di Pasifik.
"Kami percaya, keluarga yang ditinggalkan pasti mendapat penghiburan dari Allah Moyang Papua yang Abadi," tutupnya.
Belasungkawa mengalir di media sosial dari orang-orang keluarga, orang terkekatnya dari sekitar Sepik Barat, Papua Nugini hingga dari West Papua atas kematiannya.
Tentang John Talu
Dari desa di Pantai Barat Vanimo, di Sepik Barat, ia memasuki politik pada tahun 1992 sebagai anggota parlemen regional yang menggulingkan Karl Stack dan menjabat sebagai Menteri Perdagangan Perdagangan dan Industri.Dia membentuk Partai Masyarakat Adat yang kemudian menjadi Partai Rakyat Melanesia. Dia melayani selama dua periode dan dikalahkan oleh Carlos Yuni pada tahun 2002.
Dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Papua Nugini dan rekan dari West West Center, ia vokal tentang Zona Perdagangan Bebas dan kemandirian ekonomi.
Setelah meninggalkan politik, ia masih mengejar zona perdagangan bebas untuk diwujudkan dalam Vanimo berkolaborasi dengan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dan pusat-pusat lain di Bougainville dan Manus juga membeli ide-idenya.
Ia juga seorang advokat untuk Kemerdekaan West Papua dari kolonialisme Indonesia (*).
Posted by: Admin
Copyright ©tabloid-wani.com/viaULMWP "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com