Salah satu maskapai Sriwijaya Air di Bandara Rendani Manokwari (ist) |
“Mulai 30 Juli 2019 ini kami sementara akan suspend penerbangan dari dan menuju Manokwari,” kata Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Retri Maya dalam rilis yang diterima klikpapua.com, Sabtu (27/7/2019).
Terkait beberapa keterlambatan jadwal penerbangan yang dialami Sriwijaya Air selama bulan Juli 2019 di Manokwari, Maya mengatakan, managemen Sriwijaya Air memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas kejadian tersebut.
Namun demikian Sriwijaya Air memastikan bahwa seluruh armadanya layak beroperasi dan selalu mengedepankan faktor keselamatan keamanan dan kenyamanan diseluruh penerbangannya.
Lanjut Maya, Sriwijaya Air sangat patuh terhadap regulasi penerbangan, termasuk salah satunya yaitu mengimplementasikan standar keamanan yang tinggi. Hal ini diyakini menjadi salah satu Standard of Procedure (SOP) perusahaan dalam mengoperasikan setiap layanannya.
“Dalam aturan penerbangan diberlakukan kewajiban pengecekan kelaikan armada yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal dalam hal ini Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Dengan demikian tentu saja setiap armada yang dioperasikan Sriwijaya Air layak untuk beroperasi,” kata Maya.
Maya menambahkan saat ini pun Sriwijaya Air telah menjalin kerjasama dengan Garuda Maintenance Facility Aero Asia dalam hal perawatan seluruh armadanya.
“Sriwijaya Air mempercayakan perawatan seluruh armadanya kepada salah satu MRO (Maintenance, Repai & Overhaul) terbesar di Asia Tenggara yaitu GMF AA. Dengan demikian kami memastikan bahwa reliability pesawat kami cukup baik,” lanjut Maya.
Disisi lain, demi memberikan layanan yang optimal kepada seluruh pelanggannya Sriwijaya Air pun pernah berupaya untuk mengganti armada yang akan digunakan untuk melayani penerbangan dari dan menuju Manokwari. Namun demikian hal tersebut belum dapat direalisasikan karena masih ada kendala pada saat mendarat di Bandar Udara Rendani, Manokwari.
“Sriwijaya Air pun sudah pernah dua kali mencoba menerbangkan Boeing 737 800NG ke Manokwari. Akan tetapi karena masih ada kendala yang beresiko terhadap keselamatan penerbangan jadi kami tetap layani dengan Boeing 737 500,” terang Maya.
Atas kejadian keterlambatan penerbangan Sriwijaya Air beberapa waktu lalu, Maya berharap seluruh pelanggan tidak memberikan asumsi yang semata-mata dapat menimbulkan keresahan di masyarakat serta merusak citra Sriwijaya Air.
“Perlu kita ketahui bahwa keterlambatan yang dialami Sriwijaya Air kemarin tidak hanya karena faktor kerusakan pesawat tapi juga faktor ekternal dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk memaksa pesawat diterbangkan. Dan komitmen kami
Sriwijaya Air selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan crew nya serta tidak akan menerbangkan pesawat dan mengorbankan keselamatan penumpang dan juga crew. Oleh karena itu kami terpaksa harus menunda jadwal penerbangan kemarin,” tuntas Maya.(rls/bm)
Copyright ©Klik Papua "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com