Rahayu mengatakan, terjebak di tengah kemacetan membuatnya tidak bisa mencari jalur alternatif. "Gimana mau cari jalan alternatif, Mas, wong kiri-kanan itu rapet, sama-sama enggak jalan, enggak gerak gitu," ucapnya. Kondisi tersebut membuat Rahayu dan keluarganya pasrah mengikuti arus kepadatan, mulai dari Jorr sampai akhirnya mereda di kawasan Dawuan, Cikarang, Jawa Barat. Rahayu mengatakan, ia terjebak kemacetan menuju Cikampek selama sekitar 9 jam. Menurut Rahayu, dari rumahnya ke Dawuan normalnya selama 3-4 jam.
"Jam 06.00 WIB itu kami baru tembus Dawuan, biasanya cuma 3-4 jam. Jadi total sekitar 9 jam terjebak. Setelah itu pun, jalan tidak langsung lancar, tetapi masih ada sedikit kepadatan," ujar dia. Awalnya, ia memprediksi berangkat mudik di H-3 akan lebih lengang, mengingat sejak akhir pekan kemarin sudah cukup banyak pemudik yang berangkat. Kepadatan lalu lintas lebih banyak terjadi akibat menumpuknya kendaraan yang ingin singgah di rest area. Dampaknya membuat penyempitan di ruas lainnya. Hingga pukul 10.25, ia dan rombongannya masih berada di ruas tol Cipali. "Masih di Cipali ini mas, KM 135. Istirahat sebentar tadi. Sekarang lanjut lagi," ujarnya. Sementara itu, akun Twitter @TMCPoldaMetro menuliskan, pukul 11.36, situasi arus lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek (Cikunir 5) arah Cikampek masih terpantau padat merayap. Untuk mencairkan kepadatan, PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek berkoordinasi dengan pihak Kepolisian memperpanjang contraflow dari km 29 sampai dengan km 61+500 arah Cikampek pada pukul 06.30 tadi. (bazz/kmps/tribun/)