Kecelakaan Kerja di Stadion Papua Bangkit, Ini Pernyataan PT. PP

PT PP saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Minggu (10/06/2018).
Jayapura -- Satu pekerja meninggal dan tiga pekerja lainnya luka-luka atas insiden kecelakaan kerja di Stadion Papua Bangkit, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (9/6/2018) malam.

PT.PP angkat bicara terkait insiden tersebut yang sempat viral di media sosial (medsos) bahwa lima orang meninggal dunia.

Project Manajer PT. PP Wijaksono, mengatakan pekerjaan Pembangunan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Menurutnya kejadian tersebut murni merupakan musibah yang dialami dan tidak disengaja, dimana saat sedang berlangsungnya proses pengecoran, tiang penyangga balok tidak mampu menahan beban, membuat tiang
tersebut patah dan runtuh.

“Hal ini sudah ditangani Polres dan sudah berjalan penyelidikan serta olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), jadi kejadian ini terjadi Sabtu malam saat proses pengecoran balok.

Menurutnya, secara prosedural kita sudah jalankan mulai dari pemasangan penyangga dan lainnya. Jadi bukan kolom tapi penyangga balok,” jelasnya saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Minggu (10/06/2018).

Selain itu pihaknya membantah adanya berita yang viral di media sosial, akibat kejadian itu lima korban meninggal dunia da pembangunan stadion runtuh.

“Proses pengecoran bagian lain sudah berjalan baik dan itu bagian terakhir, namun ada musibah sehingga pekerja kami terjatuh. Jadi memang satu korban meninggal dunia dan tiga pekerja lainnya sudah pulang dari rumah sakit,” ungkapnya.

...Lihat ini: (Seorang Pekerja Stadion Papua Bangkit Tewas Tertimpa Runtuhan Tiang Penyangga)

Pihaknya juga mengaku para korban sudah diberikan jaminan kesehatan. “Korban dari kejadian sudah ditangani dan sudah pulangkan ke keluarga, begitu juga santunan sudah diberikan. Dari pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas, kami juga lakukan pengantaran jenazah sampai ke daerahnya,”katanya.

Kendati adanya kejadian tersebut, PT.PP selaku project pembangunan stadion tetap berjalan sesuai dengan target stadion akan rampung pada 28 Desember 2018 tahun ini.

“Pekerjaan tetap berjalan kedepan, karena bagaimanapun ini harus selesai sampai akhir Desember. Kami sadari secara prosedur sudah penuhi, K3 juga tidak ada masalah semua pekerja pakai pengaman diri

dan memenuhi standar, namun namanya musibah mungkin ini kami tidak inginkan tapi bisa terjadi,” harapnya.

Diharapkan kedepan insiden kecelakaan tersebut tidak lagi terjadi, sehingga pembangunan tetap berjalan dengan dukungan juga kerjasama insan pers, agar tidak terjadi hambatan dan tetap fokus bersama menyelesaikan stadion tepat waktu.

“Kami harap tidak ada pemberitaan yang berbeda dan simpang siur. Seperti itu adalah fakta yang terjadi. Karena ini progres pembangunan dilapangan hampir 60 persen dan kita masih terus bekerja keras untuk mengejar waktu. Tentunya dengan doa semua pihak pekerjaan ini akan selesai tepat waktu,” harapnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Soedarmo meminta pimpinan proyek pembangunan stadion Papua Bangkit, melakukan evaluasi, pasca runtuhnya tiang penyangga yang mengakibatkan satu pekerja tewas dan tiga orang lainnya luka-luka.

"Harus ada evaluasi dari pimpinan proyek," kata Soedarmo kepada wartawan usai meresmikan gedung aula GKI Petra, di Jayapura, Minggu (10/6/2018).

Dengan kasus ini, Soedarmo meminta pihak-pihak terkait harus melakukan pengecekan lebih jauh apakah ini murni kecelakaan yang diakibatkan dari keteledorang pekerja, atau ada hal yang lain.

"Tentunya ini menjadi tanggung jawab penuh pimpinan proyek. Saya harap kecelakaan seperti ini kedepan tidak terjadi lagi," ujarnya.

Sebelumnya dalam rilis Polda Papua kepada pers, membenarkan runtuhnya tiang penyangga Stadion Papua Bangkit.

Dimana, sabtu tanggal 09 Juni 2018 Pukul 22.30 WIT, bertempat di lokasi pembangunan Stadion Papua bangkit Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, telah terjadi kasus Laka Kerja yang mengakibatkan 1 (satu) orang meninggal dunia (MD) dan 3 (tiga) orang luka-luka.


Runtuhnya tiang penyangga stadion ini berawal saat para pekerja di lokasi pembangunan melakukan pengecoran tiang kolom Stadion Papua bangkit. Karena tiang penyangga atau penopang bangunan tidak kuat, tiang kemudian rubuh dan mengakibatkan korban jiwa dan terluka.

"Korban meninggal dunia atas nama Sudi langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. Sedangkan tiga korban luka yang bernama Ahmat Efendi, Prio Septiawan dan Ulil Absor di bawa ke Rumah Sakit Dian Harapan Waena untuk mendapatkan perawatan medis. Kasus kecelakaan kerja tersebut, sementara dalam penanganan aparat Polres Jayapura.


Copyright ©Pasific Pos "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Subscribe to receive free email updates: