BANTENPERSPEKTIF.COM, KOTA SERANG --- Calon kepala daerah dari trah Ratu Atut Chosiyah selalu menjadi perhatian setiap kali ada perhelatan pilkada di Propinsi Banten. Salah satunya adalah Vera Nurlaela Jaman, istri Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman yang akan maju pada Pilkada Kota Serang 2018. Lalu siapa pendamping Vera? Berikut penelurusan BantenPerspektif.Com.
Sejauh ini DPD Golkar Kota Serang belum memastikan siapa yang akan dipilih untuk mendampingi Vera dalam pertempuran Pilkada Kota Serang. Ketua DPD Golkar Kota Serang, Ratu Riya Maryana mengatakan bahwa Golkar belum memutuskan pendamping Vera. Golkar masih terus berupaya menjalin komunikasi dengan lintas partai dan para calon yang ada.
"Bisa dari kalangan birokrat, tapi bisa juga dari politisi. Kita masih melakukan komunikasi politik dengan partai termasuk dengan para calon yang muncul saat ini," kata Yaya, sapaan akrab Ratu Riya Maryana kepada BantenPerspektif.Com belum lama ini.
Selain Vera ada nama lain yang berasal dari Golkar yaitu Subadri Usuludin. DPD Golkar Kota Serang sendiri telah meminta klarifikasi terkait rencana majunya Subadri pada Pilkada Kota Serang. Ini terkait kebijakan DPP Golkar yang telah memberikan rekomendasi bahwa Golkar hanya mencalonkan Vera Nurlaela Jaman pada Pilkada Kota Serang.
Subadri pun diultimatum DPD Golkar Kota Serang agar segera memberikan jawaban pastinya, apakah akan tetap maju atau tunduk pada aturan partai. Ia diberikan waktu satu minggu sejak dipanggil pada rapat pengurus harian DPD Golkar Kota Serang beberapa waktu lalu.
Siapa Pendamping Vera?
Teka teki siapa yang akan mendampingi Vera pada Pilkada Kota Serang menjadi perbincangan sebagian besar masyarakat Kota Serang. Sebab Vera memiliki kekuatan yang tidak dimiliki calon lain, seperti finansial, jaringan dan dukungan dari para keluarga Ratu Atut Chosiyah, dimana sekarang ini dikomandoi oleh adik kandung Atu yaitu Ratu Tatu Chasanah.
Jika melihat pilkada sebelumnya, Jaman lebih nyaman memilih pendamping dari kalangan birokrat. Tak heran ia pun memilih Sulhi Choir untuk mendampinginya di Kota Serang. Hal yang sama juga dilakukan Airin Rachmi Diany, Walikota Tangerang Selatan yang lebih suka memilih Benyamin Davnie yang juga seorang birokrat.
Di Kabupaten Serang juga sama, Ratu Tatu Chasanah memilih Pandji Tirtayasa. Ia juga birokrat dan lama menjabat di Kabupaten Serang. Ia pernah menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Serang. Di Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang pun sama. calon dari Golkar memilih kalangan birokrat.
Ada beberapa kali calon Golkar memilih kalangan politisi, yaitu Airin Rahcmi Diany pernah berdampingan dengan Jazuli Juwaeni di Pilkada Kabupaten Tangerang namun gagal. Sebelumnya Ratu Atut Chasanah juga kali pertama berdampingan dengan seorang politisi asal PPP, Almarhum Djoko Munandar. Namun pasca di naik menjadi Gubernur Banten ia memilih HM Masduki sebagai Wakil Gubernur yang merupakan kalangan birokrat.
Baru pada Pilkda Gubernur Banten berikutnya Atut memilih Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Banten sampai di tengah jalan akhirnya Rano Karno menggantikan Atut pasca ia tersandung kasus korupsi. Dan di Pilkada Banten kemarin, politisi Golkar kembali berdampingan dengan seorang politisi yaitu Wahidin Halim. Ini terjadi di Kabupaten Pandeglang, dimana kader Golkar menjadi Wakil Bupati Pandeglang berdampingan dengan Irna Nuralita yang merupakan politisi PPP.
Dan pada Pilkada Kota Serang ada tiga calon dari birokrat, yaitu Ranta Soeharta, Lalu Atharussalam Rais dan Syafrudin. Ranta adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Propinsi Banten, Lalu mantan Sekda Kabupaten Serang sedangkan Syafrudin saat ini menjabat di salah satu dinas di Kota Serang. Belum ada pengumuman resmi siapa dari ketiga birokrat tersebut yang dipilih mendampingi Vera atau bisa saja memilih politisi.
Sumber | Wawancara dan Analisa
Editor | Karnoto