BONEPOS.COM, POLMAN - Akibat curah hujan yang lebat, pada Sabtu, (4/6/2017) poros jalur jalan Lenggo - Wonomulyo mengalami tanah longsor yang menimbun beberapa puluh meter badan jalan.
Tanah longsor itu memutuskan arus transportasi warga Desa Lenggo keluar wilayahnya sehingga terisolasi atau menempuh perjalanan 5 - 10 jam dari waktu tempuh normal 4 jam.
Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya jembatan penghubung antara sungai Tandeang dan Mappinni di desa itu, yang mengakibatkan terbatasnya pemenuhan kebutuhan pokok.
Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Palili (HPMP-M) Polman, M. Adi Guna mengatakan, aparat pemerintah desa dan kabupaten harus memprioritaskan pembangunan jalan demi kemakmuran masyarakat.
Kalau pemerintah ingin melirik desa kami, kami sejujurnya sangat ingin dilirik dari segi perbaikan jalan yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan yang nyata, tambah Masdar salah seorang mahasiswa asal Desa Lenggo.
Laporan: Juangsah Pergis
(Mahasiswa KPI FDK UIN Alauddin Makassar)
Tanah longsor itu memutuskan arus transportasi warga Desa Lenggo keluar wilayahnya sehingga terisolasi atau menempuh perjalanan 5 - 10 jam dari waktu tempuh normal 4 jam.
Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya jembatan penghubung antara sungai Tandeang dan Mappinni di desa itu, yang mengakibatkan terbatasnya pemenuhan kebutuhan pokok.
Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Palili (HPMP-M) Polman, M. Adi Guna mengatakan, aparat pemerintah desa dan kabupaten harus memprioritaskan pembangunan jalan demi kemakmuran masyarakat.
Kalau pemerintah ingin melirik desa kami, kami sejujurnya sangat ingin dilirik dari segi perbaikan jalan yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan yang nyata, tambah Masdar salah seorang mahasiswa asal Desa Lenggo.
Laporan: Juangsah Pergis
(Mahasiswa KPI FDK UIN Alauddin Makassar)
EDITOR : RIZAL
COPYRIGHT © BONEPOS 2017
COPYRIGHT © BONEPOS 2017