Perang antar Warga di KM 11 Desa Kandu Jaya Timika Meletus

Perang antar Warga di KM 11 Desa Kandu Jaya Timika Meletus
Perang antar warga di Timika Papua. Foto: (ist).
Timika, Tabloid WANI  -- Bentrok antar warga kembali terjadi setelah ditemukannya mayat di km 11 Desa Kandu Jaya pada 30 Maret 2017. Setelah ditemukannya jenasa tersebut, pihak kepolisian Mimika langsung mengambil langkah-langkah kepolisian dalam upaya penanganan kasus tersebut. 

Pada pagi 30 maret 2017 sesaat ditemukannya jenaza tersebut, kapolda menyampaikan intruksi agar pihak kapolres Mimika segera bertindak tegas atas persoalan ini.

Menurut informasi yang diimpun dari media ini, Korban berinisial (E.L) pada hari kejadian itu bukan target oleg pelaku tetapi Dia (korban) itu seperti jebakan sehingga salah sasaran. Ditanya apakah kasus ini lanjutan dari kasus sebelumnya yang menelan dua korban di tempat yang sama? Menurut hasil komunikasi via seluler, ia ini lanjutan dari kasus sebelumnya.

Jenaza korban telah dimakamkan secara adat di Jalur III KM 11 Desa Kandu Jaya pada kemarin (31/03.2017) dimana lokasi tersebut tempat pemimpin perang adat (Ndugire).

Sesuai dengan kebiasaan dalam perang adat, maka pihak korban menuntut pembalasan dengan cara membunuh pihak pelaku sehingga upaya dan serangan secara adat terus-menerus dilakukan hingga sore ini.

Di Jalur 1 Desa Kandu Jaya Distrik Wania Mimika ditempati oleh pihak korban, dijalur III Desa yang sama ditempati oleh pihak kepala/pemimpin perang sedanngkan di jalur II kampung ini ditempati oleh pihak yang ditundu sebagai pelaku pembunuhan terhadap almahrum berinisial (E.L). 

Menanggapi situasi konflik yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat Suku Nduga ini, Mahasiswa Nduga mengadakan pertemuan di Jayapura pada tanggal 31 Maret 2017 lalu mengelurka beberapa pernyataan terkait peperangan berkepanjangan di Timika hingga menimbulkan korban baru. Dibawah ini isi pernyataan Mahasiswa Nduga di Jayapura mewakili Mahasiswa Nduga se Indonesia bahwa:
  1. Seluru Mahasiswa Nduga Tidak Boleh Terlibat Dalam Perang Suku Yang Terjadi Di Timika,
  2. Perang Di Timika Tidak Boleh Bawah Ke Kota Study Se- Indonesia
  3. Kami Seluru Perwakilan .Dari 32 distrik kabupaten Nduga Berkomitmen Bawah, Dari Pihak Manapun Yang Meggangu Haktivitas Pelajar Dan Mahasiswa/! Nduga, Brarti Kami Kompak Dan Kami Siap Memproses secara hukum sesuai Hukum Yang Berlaku. 
  4. Kami Dari Pelajar Dan Mahasiswa/! Nduga Yang Ada Di Seluruh Kota Study Memintah kepada Pemerintah Nduga dan Pemerintah kab. Timika untuk Segera Menyelesaikan Komplik Horiosontal Yang Terjadi Di Timika.
Penyatahan Sikap ini kami buat secara resmi mewakli Seluruh Pelajar Dan Mahasiswa/! Nduga se Indonesia. 

Sedangkan dari berbagai toko dan intelektual Nduga memintah agar kedua bupati yaitu Bupati Nduga dan bupati timika agar segerah mengamankan konflik ini agar tidak menyebarluaskan ke kota-kota lain. Sementara itu, Kmai Mahaiswa Nduga sangat kecewa dengan konflik tahun lalu yang menewaskan 2 orang hingga berlanjut seperti sekarang ini. Jika telah terselesikan secara damai, saya piker sudah tidak ada lagi seperti yang sedang terjadi ini.

Saya mewakli para Intelektual Papua agar segera menghentikan segala bentuk peperangan yang Cuma memakan korban rakyat kecil.


Posted by: Otis Tabuni
Copyright ©Tabloid WANIHubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :