BONEPOS, SINJAI - Baba bin Nganro 45 tahunm warga dusun Mattiro Walie, Desa Lappa Cenrana, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan tewas dengan leher nyaris putus akibat terkena mesin gurinda pemotong tegel.
Kasat reskrim polres sinjai Ajun Komisaris Polisi AKP.Sardan, mengatakan bahwa saksi mata atas nama Rasyid, saat itu telah menemani korban untuk memasang tegel lantai teras rumah milik Andi Bintang di dusun Pallimpoe, Desa Duampanuae, Kecamatan Bulupoddo.
"Awalnya korban mencuci tangannya sebelum melakukan pekerjaannya untuk memotong tegel. Namun saat menyalakan mesin pemotong gurinda, tiba-tiba terjadi korselting sehingga korban kesetrum dan tidak mampu mengendalikan mesin gurindanya dan seketika itu terpental dan mengenai leher korban," ungkapnya.
Akibatnya lanjut Sardan, korban yang mengalami luka robek pada bagian leher dan bagian punggung tangan sebelah kirinya tewas akibat kehabisan darah.
"Saat kejadian, saksi langsung mencabut aliran listrik dan berteriak, saat itu juga korban sempat berjalan secara sempoyongan namun diduga terlalu banyak mengeluarkan darah sehingga nyawa korban tidak dapat tertolong," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian telah melakukan identifikasi dan olah TKP serta mencatat nama saksi-saksi dan membantu pemakaman korban.
Kasat reskrim polres sinjai Ajun Komisaris Polisi AKP.Sardan, mengatakan bahwa saksi mata atas nama Rasyid, saat itu telah menemani korban untuk memasang tegel lantai teras rumah milik Andi Bintang di dusun Pallimpoe, Desa Duampanuae, Kecamatan Bulupoddo.
"Awalnya korban mencuci tangannya sebelum melakukan pekerjaannya untuk memotong tegel. Namun saat menyalakan mesin pemotong gurinda, tiba-tiba terjadi korselting sehingga korban kesetrum dan tidak mampu mengendalikan mesin gurindanya dan seketika itu terpental dan mengenai leher korban," ungkapnya.
Akibatnya lanjut Sardan, korban yang mengalami luka robek pada bagian leher dan bagian punggung tangan sebelah kirinya tewas akibat kehabisan darah.
"Saat kejadian, saksi langsung mencabut aliran listrik dan berteriak, saat itu juga korban sempat berjalan secara sempoyongan namun diduga terlalu banyak mengeluarkan darah sehingga nyawa korban tidak dapat tertolong," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian telah melakukan identifikasi dan olah TKP serta mencatat nama saksi-saksi dan membantu pemakaman korban.
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2017
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2017