Salah dua orang dari FRI-WP Atraksikan sesuai kejadian di Papua. |
Puluhan Mahasiswa/i yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia Untuk Papua melakukan aksi demontransi di depan Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung jawa barat, Jumat, (7/04) lalu.
AMP dan FRI-WP Melakukan Aksi Demontrasi untuk Menolak Semua Kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Freeport. Tutup Freeport dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi Bangsa West Papua sebagai Solusi Demokratis.
Dampak daripada perpanjangan kontrak karya Freeport di Papua maka selalu saja terjadi segala bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia di seluruh tanah Papua, Ungkap kordinator lapanagan Pache Mee dalam orasinya.
Selain itu, Zulfi dalam pembacaan pernyataan sikap mengungkapkan, Masyarakat yang punya Hak Ulayat saja di bantai, di bunuh lari, di perkosa, di aniaya dan melakukan segala macam tindakan represif oleh kaki tangan negara-negara kapitalis adalah TNI dan Polisi yang bertugas di sana, "Ini aneh".
Oleh karena itu, PT. Freeport di tutup dan Tutup Freeport dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi Bangsa West Papua sebagai Solusi Demokratis, ungkap dalam orasinya.
Negara indonesia dan negara - negara kapitalis lebih mementingkan sumber daya alam di Papua akhirnya masyarakat Papua menjadi korban di segala aspek atas tanah west Papua.
Solusi yang tepat adalah Tutup Freeport dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi Bangsa West Papua sebagai Solusi Demokratis
Terlihat, mereka membentangkan spanduk yang bertulisan "Tutup Freeport dan Berikan Hak Menentukan Solusi Demokrasi Bagi Bangsa Papua, Jelasnya.
Posted by: - Mateus TekegeCopyright ©.......... | Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com