Sumanto duduk di tepi Jalan Ringroad Utara, menunggu pembeli produk berbahan rotan. Foto: Ahmad Rosyidi |
Kepada Seputarkudus.com, Sumanto mengaku telah berjualan di tempat itu sejak pukul 09.00 WIB. Namun hingga sekitar pukul 13.00 WIB, tak satupun pembeli datang. Produk yang dia jual, di antaranya rak berukuran kecil dan besar, meja, sekat rumah, ayunan, dan kuda-kudaan, yang semua terbuat dari rotan.
"Biasanya Sumanto mulai berjualan jam 09.00 hingga pukul 16.00 WIB. Sudah skitar satu tahun ini saya berjualan di tepi Jalan Ringroad Utara," ujar Sumanto.
Menurutnya, harga barang dagangannya tak dijual terlalu mahal. Produk-produk rotan itu dia jual sekitar Rp 400 ribu hingga Rp 500. Dia merinci, untuk harga kursi dan kuda-kudaan dijual seharga Rp 130 ribu. Sedangkan ayunan anak-anak berukuran kecil dijual seharga Rp 350.000. "Barang-barang berbahan rotan ini saya ambil dari Cirbon, karena di Kudus tidak ada," katanya.
Sumanto mengaku kalau barang dagangannya itu bukan miliknya, tetapi milik sepupunya. Dia hanya membantu berjualan. “Ini milik sepupu saya, berhubung saya tinggal bersamanya jadi saya bantu dia berjualan. Kadang kami bergantian menunggu dagangan,” jelasnya.
Sejak setahun lalu, Sumanto mengaku ikut sepupunya tinggal di di Desa Gondangmanis Gang 11, Kecamatan Bae. Karena istrinya sudah meninggal dan tidak memiliki anak kandung, rumahnya dijual dan ikut sepupunya. Tetapi sampai saat ini Sumanto masih bersetatus sebagai warga Melati Norowito, Kecamatan Kota dan belum mengurus surat pindah.