Jaisyul Islam baru-baru ini mengubah taktik tempurnya, menggunakan penyergapan dan perampokan untuk menyerang pasukan rezim di lokasi mereka dan membunuh sejumlah besar tentara dan menarik diri dari lokasi tanpa menangkap dan mengendalikan lokasi.
Taktik ini nampaknya menjadi cara untuk melawan kekurangan senjata dan berkonsentrasi pada peningkatan hilangnya sumber daya manusia bagi rezim, bukannya membebaskan wilayah dan mengusir rezim dari wilayah itu.
Metode merampok di fase pertama pertempuran diumumkan beberapa hari lalu yang diwujudkan dalam penyerangan di posisi strategis pasukan rezim di Marj Al-Sultan di mana lebih dari 28 tentara rezim tewas dan sejumlah besar senjata dan amunisi berhasil dirampas.